Jumat, 15 Maret 2013


PENERBANGAN TNI AL

PENERBANGAN TNI AL
Dirangkum ulang oleh : Agung Surono, S.Si

Puspenerbal atau Pusat Penerbangan TNI AL merupakan bagian dari TNI-AL yang bertugas menyediakan fungsi penerbangan bagi operasi-operasi Angkatan Laut. Pupernerbal didirikan pada tahun 1956. Puspenerbal dibentuk sebagai sentralisasi pembinaan penerbangan TNI AL dalam suatu wadah, sehingga akan lebih menguntungkan dalam pengawasan dan pengendaliannya.
Satuan ini bertugas mendukung operasi angkatan laut, baik untuk operasi tempur, operasi SAR maupun operasi bantuan kemanusiaan. Pengamanan laut untuk memantau pergerakan kapal-kapal asing khususnya di jalur alur laut kepulauan Indonesia (ALKI), pengamanan lingkungan dari pencemaran bahan berbahaya, pencegahan penyelundupan dan pencurian kekayaan laut juga menjadi misi penting yang diemban Dispenerbal, bekerja sama dengan unsur kekuatan udara lain seperti TNI-AU dan Polri.
Penerbangan TNI AL mempunyai enam fungsi yaitu :
1. Peperangan anti kapal selam
2. Peperangan anti kapal permukaan
3. Pengamanan laut terbatas
4. Intai maritim
5. Pendaratan pasukan darat lintas helikopter
6. Dukungan logistik cepat.
Dari keenam fungsi penerbangan TNI AL tersebut saat ini belum bisa berjalan secara maksimal. Belum lagi ditambah terjadinya beberapa musibah yang mengakibatkan institusi TNI AL harus kehilangan alutsistadan personil penerbangan yang profesional di bidangnya.
Untuk itu untuk seluruh jajaran Penerbangan TNI AL diharapkan untuk selalu melakukan evaluasi kesiapan teknis alutsista dengan memperhatikan aspek keselamatan guna mewujudkan program zero accident.
Dalam catatan sejarah, Penerbangan TNI AL telah berperan besar dalam berbagai pertempuran laut, seperti Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Jayawijaya, Penumpasan GPRS/Paraku, Operasi Seroja dan Operasi Surya Bhaskara Jaya.
Selain operasi militer Penerbangan TNI AL juga berperan dalam tugas-tugas kemanusiaan, seperti bencana alam gempa bumi dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, dan Nias serta bencana alam lainnya di tanah air.


Skadron Udara 100-Pesawat Anti Kapal Selam 

Skadron Udara 100-Pesawat Anti Kapal Selam dulu diperkuat dengan pesawat Fairey Gannet buatan perusahaan Fairey Aviation Company Inggris.

Fairey Gannet 

Ada kisah menarik tentang Fairey Gannet  yang dipiloti para penerbang TNI AL saat Operasi Dwikora. Para pilot-pilot Gannet TNI AL, dengan bersenjata roket, berani terbang di atas gugus tugas Royal Navy di samudera Hindia, diatas HMS Ark Royal. Para pilot-pilot ini bercerita bahwa mereka lihat personil Inggris sedang bermain bola voli di atas dek kapal induk mereka, dan mereka tidak bereaksi, kecuali beberapa pilot berlarian ke Supermarine Scimitar mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar